Hubungi kami 0811-2000-352
info@salman-alfarisi.com
Jln. Tubagus Ismail VIII no.42A, Bandung

Tilawati Salman Al Farisi

Salah satu metode belajar Al Qur’an yang berhasil ditemukan adalah metode tilawati. Metode ini menekankan bagaimana mengajarkan Al Qur’an kepada murid dengan pendekatan seni. Optimalisasi otak kanan dalam belajar Al Qur’an akan lebih menyenangkan sehingga murid tidak merasa bosan saat belajar.


Tilawati merupakan salah satu program unggulan yang dikembangkan serta diajarkan secara langsung kepada semua murid di Yayasan Pendidikan Salman AL Farisi, dengan harapan seluruh siswa dapat memahami dan mengerti bagaimana cara membaca Al Quran

Tiga kunci dalam membaca Al Quran

Ada tiga kunci dalam mempelajari cara membaca Alquran dan total 30 huruf hijaiyah serta delapan tanda baca yang harus dikenal oleh para siswa

Pengenalan Huruf


Pengenalan Tanda Baca


Pengenalan Tajwid


Apa kelebihan Metode tilawati ?

Metode tilawati adalah suatu metode mengajar membaca Al Qur’an sesuai dengan kaidah dan aturannya. Mereka para ahli atau praktisi pengajar Al Qur’an melakukan penelitian dari berbagai metode yang ada, khususnya di Indonesia dan akhirnya lahirlah metode tilawati ini.

Tilawati adalah salah satu dari sekian banyak metode mengajar Al Qur’an di dunia Islam. Penekanannya adalah, dengan metode ini semua murid mendapatkan waktu yang sama dalam kegiatan belajar-mengajar (KBM) nya. Jadi antara yang datang duluan dengan yang datang belakangan mendapatkan alokasi waktu sama karena menggunakan metode klasikal efektif.


Lalu apa dampaknya bagi murid ?

Hasilnya, alhamdulillah, para murid tidak mengalami kebosanan dalam kegiatan belajarnya. Tilawati ini mencoba melakukan pendekatan belajar dengan menggunakan otak kanan. Sedangkan sebagian metode yang ada di Indonesia menggunakan pendekatan belajar dengan otak kiri.


Dari mana inspirasi metode dan nama Tilawati itu didapat ?

Dalam firman Allah surah Al Muzzammil ayat ke-4, disana Allah menyatakan bacalah Al Qur’an dengan tartil, juga dalam surah Al Baqarah ayat ke-121 yang memerintahkan kita untuk membaca Al Qur’an dengan benar (tilawah). Berangkat dari kedua ayat inilah, metode dan nama Tilawati ini muncul.

Pengalaman yang didapat dari para pengajar Al Qur’an juga menjadi bahan inspirasi dari pembuatan metode ini. Semangat yang selalu kita usung, bagaimana mengajar Al Qur’an dengan benar, dan murid merasa senang dengan suasana, juga cara belajarnya.


Tentang membaca Al Qur’an dengan seni, seperti apa penerapannya ?

Sejak jilid satu, kita sudah ajarkan kepada murid dengan lagu. Ada beberapa lagu dalam membaca Al Qur’an seperti yang sudah saya paparkan diatas. Setiap halaman kita selalu ajarkan dengan melagukannya sehingga murid mudah mengingatnya. Menurut penelitian kami, seseorang akan lebih mudah mengingat sesuatu dengan lagu.


Berapa lama murid dapat lancar dan fasih membaca Al Qur’an dengan metode Tilawati ini ?

Bervariasi, bergantung kepada muridnya. Rata-rata, jika murid usia SD (MI) sampai SMA (MA) belajar setiap hari dengan alokasi 45 menit, mereka akan merampungkan dalam waktu enam bulan. Namun jika muridnya dewasa dan sudah pernah belajar Al Qur’an sebelumnya, mereka mungkin akan lebih singkat menguasainya.

Intinya, cepat atau lambatnya murid dalam menguasai suatu ilmu, bergantung kepada dia sendiri, gurunya dalam mengajar, fasilitas dan perlengkapan yang mendukungnya (termasuk metode yang dipakai), dan dukungan dari lingkungan sekitar.